Bagaimana Cara Memakmurkan Masjid?



Acapkali kita melihat masjid besar yang terlihat sepi bahkan nyaris tiap masuk waktu sholat hanya beberapa orang saja yang terlihat masuk ke masjid dan melakukan ibadah wajibnya di sana. Setelah selesai, maka masjid akan terlihat sepi kembali.

Korelasi Antara Kemakmuran Masjid Dan Masyarakat


Dalam catatan sejarah Islam mengungkapkan bahwa ketika Rasulullah melakukan hijrah ke Madinah, yang pertama kali sesampainya di sana adalah membangun sebuah masjid. Sunnah Rosul ini telah memberikan contoh kepada umat muslim bahwa untuk membangun sebuah peradaban yang maju dalam keislaman yang mulia adalah mengawalinya dengan mendirikan masjid. Jika masjid sudah ada maka langkah selanjutnya adalah memakmurkannya.

Hanya saja, menilik kondisi masyarakat Islam di ibukota yang sekarang ini rata-rata telah sibuk dengan aktivitas keduniawian mereka masing-masing, tidak jarang kita dijumpai masyarakatnya yang telah lupa bahkan jauh dari nilai Islam itu sendiri. Padahal sesungguhnya, penilaian akan kondisi keimanan suatu kaum masyarakat muslim terlihat dari kondisi masjidnya.
Semakin makmur kondisi sebuah masjid, akan terlihat semakin tinggi pula kualitas iman masyarakat di sekitarnya. Namun, jika masjid sepi, tentu juga terlihat bagaimana kondisi masyarakatnya. Inilah yang dimaksud dengan korelasi antara masjid dengan masyarakat.

Meskipun ungkapan tersebut tidaklah seratus persen benar ditambah membangun masyarakat secara Islami tidaklah mudah, namun dengan bertolak pada masjid sebagai indikatornya, maka setidaknya ada upaya untuk membangun keislaman masyarakat melalui kemakmuran masjid.

Meningkatkan Ketertarikan Masyarakat Kepada Masjid


Ada ungkapan di jaman serba modern ini yang disebut dengan marketing masjid. Lho, apa hubungannya?

Untuk mengundang ketertarikan masyarakat agar datang ke masjid diperlukan strategi jitu yang cukup mengena secara langsung ke lubuk hati orang-orang. Dan karena ini adalah urusan akhlak hati maka cara tepat dan efisien adalah dengan menjurus pada hati pula. Nah, upaya mendekatkan masjid kepada masyarakat sekitar inilah yang disebut memarketingkan masjid.

Ada dua poin besar dalam marketing masjid yang perlu dilakukan setidaknya oleh orang-orang yang paham betul dengan ketentuan dan syariatnya, yaitu :
  • Suara Adzan
Untuk mendongkrak pemikiran yang mengatakan masyarakat lebih senang ke masjid karena bangunannya besar dan megah, maka ada pemikiran lain yang lebih penting untuk dibenahi, yaitu alunan adzan yang lantang namun merdu nan lembut.

  • Suara Imam Masjid
Kalau dalam sebuah masjid memiliki imam sholat yang suaranya syahdu dan nyaman, biasanya jamaahnya pasti banyak. Jangan dipungkiri bahwa seorang imam masjid sejatinya adalah pimpinan delegasi. Tugasnya sangatlah mulia karena memprosesi ritual sakral pertemuan antara umat dengan Allah, jadi harus betul-betul orang yang bacaannya bagus dan paham dengan kondisi makmumnya.

Apabila ditarik benang merahnya, maka jelas sekali hubungannya bahwa memarketingkan masjid tidak dengan bangunan yang megah, tapi dengan membangun ketertarikan masyarakat agar mau datang ke masjid dan memakmurkannya dengan memenuhi masjid dalam kegiatan keagamaan yang sakral dan indah. Dan bentuk “menjual” daya pikat masjid adalah dengan melantangkan alunan adzan yang merdu dan imam masjid yang bacaannya bagus.

Tahap Memakmurkan Masjid


Pengharapan berikutnya setelah masjid memiliki banyak jamaah dan masyarakat sekitar senang datang dan berkegiatan keislaman dalam masjid, maka tahap memakmurkan masjid adalah poin penting selanjutnya.
  • Sholat berjamaah
Sholat berjamaah adalah sunnah yang sangat ditekankan oleh Rasulullah agar umat muslim senantiasa melakukan sholat dengan berjamaah di masjid. Karena sholat berjamaah adalah alat pemersatu umat, pemersatu hati, dan penyambung tali silaturahmi. Semakin banyak jamaah dalam sholat masjid, maka kemakmuran masjid akan dapat terus ditingkatkan dan dijaga,

  • Al Quran
Menempatkan masjid dalam ruh Al Quran adalah poin terpenting dalam memakmurkan masjid. Apabila masjid dihidupkan dengan kegiatan Al Quran berupa halaqoh kajian Al Quran, Tadarus, Tahsin, Tahfidz, Tasmi’, dan lain sebagainya, maka masjid akan tampak sangat hidup dan makmur adanya.

  • Infak
Dan inilah bentuk kemakmuran secara dunia yang memang tidak bisa dielakkan. Infak masjid adalah bentuk nyata masyarakat dalam menyejahterakan masjid.